Jumat, 02 Maret 2012

“Fabi ayyi aalaa irabbikumaa tukaddibaa”


Ku kira hidupnya sempurna. Tapi ternyata, tak sesempurna yang ku bayangkan. Dari obrolan singkat siang itu, aku tahu betapa dia kurang beruntung. Bercerita tentang “hidupnya”, tentang keluarganya, tentang masa kecilnya, tentang sekolahnya. Ibunya yang sudah meninggal, ayahnya yang “gila”, saudaranya yang tak mempedulikannya. Yang dipunya hanya eyang putri dan kakak laki – laki. Meskipun sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak yang lucu, tapi batinnya masih ingin merasakan kebahagiaan masa kecilnya. Tapi, dia hanya bisa berharap. Dia harus bekerja keras bersama suaminya demi hidup dan anaknya. Tapi dia tak pernah menyalahkan keadaan dan takdirnya. Dia hanya bersyukur bisa melewati itu semua. “Kamu bersyukur Yuk masih dikasih orang tua yang lengkap. Dengan keadaan yang mencukupi.” Kalimat itu yang dilontarkannya pada ku siang itu.  Aku ngerasa kesetrum. Orang tua yang lengkap, keadaan yang mencukupi. Ya! Itu semua ada padaku. Orang tuaku alhamdulillah masih menemaniku sampai saat ini. Dengan kasih sayang dan cinta yang mereka berikan membuatku sangat bahagia. Meskipun tak ku punya adik atau kakak.


Tapi, dengan bersama mereka setiap hari membuatku merasa mempunyai harta yang sangat berharga. Dan keadaan yang mencukupi, itu semua kerja keras dari orang tuaku. Dan tentunya ridho dari Allah SWT. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membahagiakan aku – anak semata wayangnya. Subhanallah. Tapi, terkadang aku merasa tidak bersyukur dengan keadaan yang ada padaku. Terkadang merasa kalau temen yang lain orang tuanya gini, gitu, hidupnya gini, gitu. Pokoknya berbagai macam perasaan negatif untuk tidak mensyukuri hidup. Setelah mengobrol dengannya, aku lebih sadar bahwa setiap orang udah ditentuin nasibnya sendiri – sendiri sama Allah. Ngapaen juga kita meri dan pengen. Jadi inget kan “Fabi ayyi aalaa irabbikumaa tukaddibaa” Itu tuh firman Allah dalam Surat Ar – Rahman. Di surat ini, kalimat ini muncul berkali – kali. Allah ingin menunjukkan pada kita “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Subhanallah. Bersyukurlah dalam setiap keadaan karena nikmat Allah tak akan pernah putus :)

0 komentar :

Posting Komentar

 

SEHANGAT SEMANGAT
Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template